Ahmad Sanusi Nasution, dilahirkan di Hutatonga daerah Panyabungan (Madina), Pada Tanggal 11 Februari 1985, Anak Ke 4 dari 10 bersaudara. menempuh pendidikan SD,MTsN,SMU di Panyabungan, S-I Akuntansi di Universitas Al-Azhar Medan. dan S-I Kehutanan di Universitas Sumatera Utara, sedang menyelesaikan Pendidikan Strata II di UMSU Medan.
E-Mail dan Facebook : sanusi_eneste@yahoo.com
HP :0852-7681-4343
assalamualaikum,
tema blog anda ini, apa?
itu aja dulu,…
wassalam
sebenarnya tema blog saya ini adalah seputar dunia akuntansi dan ilmu-ilmu silvikultur khususnya akuntansi syariah,dan ekonomi islam. info-info lain insyaallah akan saya tampilka disini,wassalam
Hmm, kalo gitu saya request gimana cara negeri ini keluar dari krisis global–yang bentar lagi menyerang–dengan pandangan syariah Islam.
wassalam.
salam kenal 😀
luar biasa truskan perjuangan mu
assalam , ,
kapan nyusul sarjana ke-2 nya bg? (^_~)
ksih bcoranlh gimana ngatur waktunya ?
satu kuliah ja masih susah ngatur waktunya
wassalam, ,
lam kenal ya….
tolongin aku dung contoh ta sistem akuntansi penjualan kredit
Assalamu’alaikum
Salam kenal bang Ahmad Sanoesi… Jangan lupa kapan2 berkunjung juga kesini baca artikel artikel Islam.
wassalam
Assalamu’alaikum
hello sama-sama orang utan nih…banyakin aja nulis tentang kehutanan biar aku juga sering mampir kesini hehe…salam kenal
Assalamu’alaikum,..pak Sanusi.
Saya mau tanya ttg Tingkat kekuatan Kayu Sengon ??
termasuk dalam Kayu Kelas Kuta tingkat berapa ??
karena saya niat puya usaha produksi papan SKATEBOARD dengan bahan baku Veneer dr Kayu Sengon…
mohon arahan dr pak Sanusi,..
Terima Kasih
mohon maaf, maksud saya Kayu Sengon termasuk dlm kayu kelas kuat tingkat brp ?
pak, bagaimana caranya membuat program penjualan kredit pakai uang muka(dp), dengan jangka waktu tertentu dan pakai jatuh tempo lengkap dengan denda per hari serta kategori macet per bulan?
pakai program apa?
salam kenal,, senang membaca materi dari blog anda,,,
Assalamu’alaikum
bang uci……… q mw penelitian tentang lebah juga la..
Assalamu’alaikum
Perkenalkan saya vina. saya sangat tertarik dengan blog anda ini yang mengangkat ekonomi dalam pandangan atau hukum syariat islam. memang, sekarang lebih terbukti bahwa negara2 seperti di singapura telah banyak menggunakan akuntansi islam.
terima kasih.
wassalam
Assalamu’alaikum Ustad….
apa beda diserbuki…,terserbuki…,menyerbuki…,penyerbuk…,
assalmualaikum,
uda kerja dmn bg?
tulisan anda sangat bagus buat nambah referensi kita semua nih…salam kenal mas
Jawaban untuk Terante, Saya punya pendapat walaupun saya hanya seorang Engineer dispecialist Electronics dari tahun 1960, saya tidak mau melupakan pelajaran ekonomi modern, dari zaman saya masih belum retired sampai sekarang fondasi ekonomi sama saja. Seni dibidang Ekonomi ialahbukan berapa banyak pendapatan anda sebab dari dulu saya tidak pernah berasa cukup mulai dari punya scooter sampai punya mobil masih juga kepingin punya hellikopter ha, asal anda jangan belanjai lebih dari pendapatan anda itu sudah cukup baik jadi anda masih bisa isi tabung, tapi walaupun pendapatan anda 3 Bilion bila anda bawa bejudi di LasVegas bisa homeless besok harinya bila kalah judi, tapi bila anda hanya dapat 10 juta dan anda hanya belanja yang secukupnya dan habis 6 juta itu sudah untung jangan lupa berikan sedekahnya untuk Tuhan YME.
Yang lebih menarik bagi saya ialah rugi dalam keuntungan, jadi yang mustinya untung 100% tapi hanya dapat untung 6o %, maklum ekonomi yang masih berdosa dalam perdagangan, bukankah langganan anda lebih senang dan bertambah bila anda hanya untung dibawah pedagang yang lain? Yaitu keuntungan dibawah level back ground ( untung dari pedagang tetangga anda, lihat saja pompa bensin yang paling murah selalu penuh kesibukan walaupun untungnya hanya 2 Cent per galon tapi terjual semua tiap hari dan banyak langganan tak terlupakan tempat pomp tsb. tida seperti yang ambil untung 3 atau malahan 5 C pergalon. Itu namanya Lost in profit. Mustinya dapat 4 Cent tapi hanya dapat 2 Cent per galonnya.
Ada lagi pedagang buah dia jual on sale karena mau jual cepat cepat banyak buah yang sudah hampir busuk jadi banting harga walaupun untungnya tidak lebih dari 100%, sedangkan jaman dahulu untuk menjaga harga tetap tinggi malahan buahnya di buang disungai atau dikeringkan untuk simpanan musim winter.
maksih udh bantu tgs sya,..
lam knal yuah n follow blog saya klo gk keberatan 🙂
http://muzaymuzayyanah.blogspot.com
bisa kah nmembantu saya dalam sistem akuntansi upah dan penggajian, secara garis besar. seperti proses alurdatanya. karana saya tidak mempunyai gambaran
selamat malam kak sanusi
bisa kah membantu saya untuk bagian flowchartnya secara garis besar, krna saya kurang memahami
terima kasih
ketemu blognya bapak 😀