SEHARI MENGINGAT KEMATIAN

Oleh: Ahmad Sanusi Nst.*)
“Setiap yang bernapas akan merasai mati” (Al-Qur’an)

Sebelum ajal tiba, coba kita berpikir sejenak, dan membayangkan rasanya mati sesaat, hanya satu detik. Tutuplah kedua mata sambil membayangkan bagaimana keadaan jenazah kita saat berada di peti mati. Setelah itu bayangkan kita ikut melayat bersama orang-orang yang mengantarkan jenazah kita. begitulah salah satu penggalan Dr. Aidh Al-Qarni dalam bukunya yang berjudul “Assalamualaikum”.
Sekarang mari berandai-andai. Bagaimana kalau kita mati besok? Atau satu jam yang akan datang?? Apakah kita sudah punya persiapan amal yang cukup? Coba bayangkan, bagaimana bografi hidup semalam yang kita cetak apakah lebih banyak yang baik daripada yang buruk, atau sebalikya atau sama saja.
Sekarang apa yang kita lakukan setelah mati?? Coba lakukanlah!!perbaikilah kesalahan-kesalahan, perindahlah akhlak,bertobatlah dari perbuatan-perbuatan maksiat, dan bukalah lembaran baru biografi serta perilaku kita. Sucikanlah hati dari berbagai penyakit dengki, bersihkan perasaan dari sikap khianat! Apakah kita bisa???
Suatu saat kita pasti akan ditanya tentang apa yang telah kita lakukan, ingatlah bahwa sikap merupakan pena-pena yang jujur, sedangkan orang lain adalah saksi-saksi Allah yang berada di muka bumi. Jika mereka menyanjung dengan sebuah kebaikan, berarti itulah kesaksian yang akan kita terima diahadapan Zat Yang Maha Esa dan sebaliknya.
Mudah-mudahan dapat menjadi ibrah bagi kita semua.
*Penulis pernah menjabat sebagai ketua BKM Baytul Asyjaar Departemen Kehutanan USU

CARA RASUL MENGELOLA RISIKO

Oleh:
Ahmad Sanusi, S.E.,S.Hut*

“Jangan Bicara Soal Bisnis jika takut akan risiko”
A. Pengertian Risiko
Kamus mendefenisikan risiko sebagai peluang terjadinya bencana atau kerugian. Dalam referensi yang lain, risiko didefenisikan sebagai suatu keadaaan yang berada diantara pasti dan tidak pasti terjadinya. Manajemen risiko, cara-cara yang digunakan manajemen untuk mengendalikan berbagai masalah yang disebabkan oleh adanya risiko.
Manusia tidak dapat dapat lari dari risiko. Risiko juga tidak dapat dihapuskan, bahkan harus dihadapi dengan persiapan rapi. Risiko dapat dibagi dua, yaitu risiko positif yang disebut dengan kuntungan, dan risiko negatif yang biasa kita sebut dengan rugi.
Berdasarkan sejarah nabi, beliau berani mengambil risiko mengumumkan perang terhadap kaum Qurays di kota Mekkah oleh karena itu, Nabi Muhammad membuat persiapan rapi agar risiko yang dihadapinya berada pada tahap yang minimal. Bahkan menjadi kesempatan beliau untukk menegakkan kalimat tauhid.
“Risiko itu bukan untuk dihindari, tapi diminimalisir sekecil mungkin.”
Teknik Umum Mengenali risiko bisnis
setiap manusia tidak dapat mengelak dari menghadapi risiko sepanjang hidupnya karena manusia telah diamanahkan menjadi khalifah Allah di muka bumi ini. Individu yang gagal mengenali risiko bisnisnya sebenarnya menggagalkan bisnisnya dengan tangannya sendiri. Nabi SAW berkata: ‘Mukmin ,yaitu orang beriman tidak akan dipatuk ular dua kali dari satu lubang’ (HR. Ahma,Bukhari.Musli, Abu daud dan ibnu majah). Berikut beberapa teknik yang sering digunakan untuk mengenali risiko bisnis antara lain :
1. Teknik Brainstorming, teknik ini berupa diskusi kelompok, dan diperlukan seorang fasilitator yang berpengalaman untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam waktu yang akan datang dan solusinya, keberhasilan teknik ini tidak terlepas dari kerjasama kelompok.
2. Teknik Delphi, yaitu mengutamakan pendapat atau pandangan sekelompok ahli terhadap situasi yang akan datang.
3. Teknik pertemuan Akrab, yaitu pengumpulan data dan fakta melalui berbagai media yang ada.
4. Teknik analisa SWOT (teknik yang sering dilakukan Nabi Muhammad SAW).
Ada beberapa langkah memanajemen resiko yaitu:
1. Kenali resiko
2. Kaji dampaknya
3. Takarlah resiko berdasarkan prioritas
4. Data dan dokumentasi resiko
5. Nilai resiko
6. Rancang tindakan
7. Laporkan hasil akhir.

*Penulis saat ini bankir di salah satu BPD di Indonesia, alumni Universitas Al-Azhar Medan

Tidak Dikategorikan 0

CARA RASUL MENGELOLA RISIKO

Oleh:
oleh: Ahmad Sanusi, S.E.,S.Hut*

“Jangan Bicara Soal Bisnis jika takut akan risiko”
A. Pengertian Risiko
Kamus mendefenisikan risiko sebagai peluang terjadinya bencana atau kerugian. Dalam referensi yang lain, risiko didefenisikan sebagai suatu keadaaan yang berada diantara pasti dan tidak pasti terjadinya. Manajemen risiko, cara-cara yang digunakan manajemen untuk mengendalikan berbagai masalah yang disebabkan oleh adanya risiko.
Manusia tidak dapat dapat lari dari risiko. Risiko juga tidak dapat dihapuskan, bahkan harus dihadapi dengan persiapan rapi. Risiko dapat dibagi dua, yaitu risiko positif yang disebut dengan kuntungan, dan risiko negatif yang biasa kita sebut dengan rugi.
Berdasarkan sejarah nabi, beliau berani mengambil risiko mengumumkan perang terhadap kaum Qurays di kota Mekkah oleh karena itu, Nabi Muhammad membuat persiapan rapi agar risiko yang dihadapinya berada pada tahap yang minimal. Bahkan menjadi kesempatan beliau untukk menegakkan kalimat tauhid.
“Risiko itu bukan untuk dihindari, tapi diminimalisir sekecil mungkin.”
Teknik Umum Mengenali risiko bisnis
setiap manusia tidak dapat mengelak dari menghadapi risiko sepanjang hidupnya karena manusia telah diamanahkan menjadi khalifah Allah di muka bumi ini. Individu yang gagal mengenali risiko bisnisnya sebenarnya menggagalkan bisnisnya dengan tangannya sendiri. Nabi SAW berkata: ‘Mukmin ,yaitu orang beriman tidak akan dipatuk ular dua kali dari satu lubang’ (HR. Ahma,Bukhari.Musli, Abu daud dan ibnu majah). Berikut beberapa teknik yang sering digunakan untuk mengenali risiko bisnis antara lain :
1. Teknik Brainstorming, teknik ini berupa diskusi kelompok, dan diperlukan seorang fasilitator yang berpengalaman untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam waktu yang akan datang dan solusinya, keberhasilan teknik ini tidak terlepas dari kerjasama kelompok.
2. Teknik Delphi, yaitu mengutamakan pendapat atau pandangan sekelompok ahli terhadap situasi yang akan datang.
3. Teknik pertemuan Akrab, yaitu pengumpulan data dan fakta melalui berbagai media yang ada.
4. Teknik analisa SWOT (teknik yang sering dilakukan Nabi Muhammad SAW).
Ada beberapa langkah memanajemen resiko yaitu:
1. Kenali resiko
2. Kaji dampaknya
3. Takarlah resiko berdasarkan prioritas
4. Data dan dokumentasi resiko
5. Nilai resiko
6. Rancang tindakan
7. Laporkan hasil akhir.

*Penulis merupakan alumni universitas Al-Azhar Medan