PENGENDALIAN INTERN DAN SISTEM AKUNTANSI

Oleh:
Ahmad Sanusi Nst
E-mail/Facebook: sanusi_eneste@yahoo.com

Semakin tinggi suatu pohon, akan semakin kencang angin yang bertiup,potensi untuk tumbang,roboh, ataupun patah akan semakin besar pula. Demikian juga halnya dengan dunia usaha, semakin besar suatu badan usaha ataupun entitas maka potensi gangguan yang merongrong perusahaan akan semakin besar. Oleh sebab itu, untuk memperkecil potensi kerugian akibat gangguan tersebut diperlukan sistem pengendalian intern yang baik, semakin besar suatu entitas maka pengendalian intern harus lebih efetif dan efisien.
Pengendalian intern (internal control) memiliki pengertian secara sempit dan luas, dalam pengertian sempit merupakan internal check, yaitu melakukan pengujian atas kebenaran perkalian,penjumlahan, dan pengurangan angka-angka yang tertera dalam formulir, serta penelitian cara penjurnalan (pencatatan). Dalam pengertian luas, pengendalian intern tidak sekedar menguji kebenaran angka-angka dan pencatatan, tetapi mencakup mekanisme dari seluruh perangkat yang digunakan manajemen dalam melaksanakan fungsi pengawasan.
American In stitute of Certified Public Accountant (AICPA) mendefenisikan sebagai berikut:
Pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua cara dan alat-alat yang dikoordinasikn dan dipergunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,meningkatkan efisiensi usaha dan menjaga agar kebijakan yang ditetapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan tujuannya, pengendalian intern mencakup pengendaian akuntansi (Accounting Control) dan pengendalian administrasi (administrative control).
Pengendalian akuntansi terdiri dari struktur organisasi dan metode-metode atau prosedur yang berubungan langsung dengan pengamanan aktiva dan ketelitian pencatatan transaksi keuangan. Pengendalian akuntansi biasanya mencakup otorisasi, dengan melakukan pemisahan fungsi dalam organisasi secara tegas, atas fungsi pelaksana operasional, penyimpanan, dan penyelenggara catatan. Jadi, tidak akan ditemui seorang pelaksana yang melakukan kegiatan dari awal sampai akhir transaksi tertentu.
Pengendalian administrasi berkaitan dengan efisiensi operasi dan kepatuhan pada kebijakan manajemen dan basanya tidak secara langsung berhubungan dengan pencatatan finansial.
Jadi sistem akuntansi merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, terutama perannya dalam pengandalian akuntansi. Oleh karena itu, sistem akunansi yang disusn harus menyerap prinsip-prinsip pengendalian intern.