PENGAWASAN PIUTANG

<!– @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } –>

Oleh: Ahmad Sanusi Nst

Menurut Mukhtar (1999:40) bahwa: ”Pengawasan adalah proses pemberian pengaruh terhadap suatu aktivitas suatu objek, makhluk hidup atau sistem. Pengawasan dapat membantu perusahaan dalam mengontrol kegiatan perusahaan dan merupakan suatu tujuan dari sistem informasi akuntansi. Akuntansi membantu mencapai tujuan dengan mendesain sistem pengawasan yang efektif dan mengaudit sistem untuk meyakinkan tercapainya tujuan dengan efektif.”

Pengawasan yaitu : suatu tindakan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan (Tunggal,1995:5).

Dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan yaitu membandingkan kejadian dengan perencanaan dan mengambil tindakan perbaikan untuk rencana masa depan. Dari pengertian pengawasan dan piutang, dapat diambil kesimpulan pengawasan piutang adalah proses manajemen untuk melihat apakan penjualan kredit telah dapat ditagih seluruhnya dan tidak melewati waktu tempo yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jika hal ini tidak terjadi, maka akan diadakan serangkaian perbaikan guna menunjang pengawasan tersebut.

Pengawasan berfungsi untuk mengupayakan setiap kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan. Dalam pelaksanaan pengawasan harus efisien dan mempertimbangkan cost benefit ratio artinya biaya pengawasan harus lebih rendah dari hasil pengawasan. Pengawasan dapat dilakukan sebelum, sedang dan/atau sesudah suatu kegiatan dilaksanakan. Pengawasan mensyaratkan umpan maju, yaitu bahwa tujuan, rencana, kebijaksanaan dan standar telah ditetapkan dan dikomunikasikan kepada para manajer yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan.

Dengan demikian pengawasan yang efektif tergantung pada perencanaan awal. Pengawasan juga didasarkan atas konsep umpan balik (feedback) yang menilai pelaksanaan dan mengusulkan tindakan koreksi untuk menjamin pencapaian tujuan. Dalam hal tertentu, pengawasan juga mengakibatkan perubahan dalam rencana tujuan awal, atau dalam pembentukan rencana baru.

Menurut Rustam (2003: 8) Ada dua metode yang paling umum dipergunakan dalam mengawasi piutang.

Kedua metode pengawasan tersebut adalah :

    1. Periode Panagihan Rata-rata.

Periode penagihan rata-rata (Average collection period) mengukur perputaran piutang, yang dihitung dalam dua tahap yaitu :

  • Penjualan tahunan dibagi dengan 360 untuk menentukan penjualan rata-rata harian.

  • Total piutang dibagi dengan penjualan rata-rata harian untuk memperoleh jumlah hari dimana penjualan terikat pada piutang.

Jumlah hari yang diperoleh dari tahap kedua ini merupakan periode penagihan rata-rata karena merupakan lamanya waktu rata-rata bagi perusahaan harus menunggu menerima pembayaran setelah terjadinya penjualan.

b. Daftar umur piutang (aging schedule).

Daftar umur piutang adalah suatu daftar mengenai saldo-saldo piutang pada buku tambahan piutang pada suatu tanggal tertentu. Daftar ini memberikan saldopiutang setiap pelanggan dan dibagi dalam kelompok umur yang berbeda. Istilahkelompok umur di sini merupakan periode waktu dimana piutang terjadi sejak waktu penjualan.

Dari daftar ini dapat diketahui keadaan komposisi piutang perusahaan secara umum dan juga secara individu. Daftar ini juga dapat memperoleh langganan yang lambat dalam pembayaran. Dengan demikian perusahaan harus menyelidikinya untuk memastikan bahwa syarat-syarat kredit yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik, demikian halnya juga dengan usaha penagihan.